Senin, 11 Januari 2010

instalasi hardware

. Persiapan :
1. Persiapkan tools yang dibutuhkan seperti obeng(+) dan (-)
2. Pastikan komputer dalam keadaan mati (power off)
3. Jauhkan segala magnet dari hardisk.
4. Jauhkan air dan cairan dari komputer dan komponennya.
5. Sangat disarankan menginstall dengan disertai manual dari motherboard
6. Siapkan Motherboard

2. Menyiapkan Casing.
a. Siapkan casing yang akan digunakan.
b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
c. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya
dengan hati-hati, seperti pada gambar berikut ini.
d. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.
e. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di bagian yang
membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory. Jangan lupa
setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus dikasih sekrup/baut,
agar kedudukannya kuat (tidak goyah).

3. Memasang Motherboard.
a. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.
b. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk motherboard tersebut dengan baik dan benar.

4. Memasang Prosesor
Prosesor adalah otak komputer.Oleh karena itu biasanya dipasang paling duluan walaupun sebenarnya tidak apa-apa seandainya tidak dipasang paling awal. Hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai prosesor adalah kecocokan antara jenis prosesor dan soket di motherboard. Gunakan prosesor yang memakai soket yang didukung oleh motherboard Anda atau bisa juga sebaliknya memilih motherboard yang sesuai dengan jenis prosesor yang ingin Anda gunakan. Anda bisa melihat daftar soket beserta slot yang didukungnya pada lampiran buku ini. Kebanyakan soket CPU dan prosesor saat ini dibuat menggunakan arsitektur pin grid array (PGA), maksudnya pin-pin yang terdapat di bawah prosesor yang dimasukkan ke dalam soket. Proses pemasukan prosesor ke soketnya sendiri menggunakan mode zero insertion force (ZIF) sehingga Anda tidak perlu menggunakan tenaga sedikit pun.

1. Bukalah prosesor dari wadahnya.

2. Buka pengait soket prosesor-nya terlebih dahulu. Pengait yang dimaksud di sini adalah sebuah batang yang terletak di sebelah kiri atau kanan soket yang bersangkutan, bergantung pada merek motherboard Anda. Apabila pengait dari prosesor ini tidak diaktifkan, otomatis lubang di soket belum terbuka sehingga tidak bisa Anda masuki prosesor.

3. Ambil dengan tangan Anda dan letakkan pada soket prosesor di motherboard.Ketika memasukkan, Anda perlu memperhatikan tanda yang terdapat di salah satu dari empat ujung prosesor dan cari kecocokan-nya dengan motif yang sama di slot. Hal ini berfungsi mencegah terjadinya kesalahan pemasangan prosesor ke slot-nya.

4. Ketika posisi prosesor sudah berada di atas soket, lepaskan saja pegangan tangan Anda untuk memasukkannya. Anda tidak perlu menekannya karena prosesor akan otomatis masuk ke soket.

5. Setelah prosesor masuk ke soketnya, kencangkan kembali pengaitnya hingga posisi prosesor mantap dan tidak bisa dicabutkembali.

5. Memasang Kipas Prosesor
Prosesor dalam bekerja bias menimbulkan panas yang dapat merusakkan prosesor tersebut mengingat panas (heat) bias merusakkan komponen elektronik dari prosesor tersebut. Untuk itulah diperlukan adanya pendingin prosesor. Ada banyak macam tipe pendingin prosesor, isalnya air, thermal cooler, dan sebagainya. Namun yang paling sering dijumpai adalah cooling fan alias kipas prosesor. Kipas prosesor umumnya Anda dapatkan dalam satu paket bersamaan ketika Anda membeli prosesor.

1. Perhatikan komponen logam di tengah prosesor. Komponen yang menonjol tersebut dinamakan thermal core dari prosesor tersebut. Gunanya untuk menyalurkan panas dari prosesor.

2. Olesilah bagian thermal core
tersebut dengan benda mirip
cream yang bernama thermal
paste. Thermal paste membuat
proses konduktansi panas
menjadi lebih efektif dan
efisien. Thermal paste juga
biasanya Anda dapatkan ketika
membeli prosesor, hanya saja
dalam ukuran yang kecil.
Jikalau kekurangan, baru Anda
bisa membeli terpisah di toko
komputer atau toko elektronik
terdekat di kota Anda.

3. Siapkanlah cooling fan yang
akan dimasukkan. Cooling fan
terdiri dari dua bagian. Bagian
bawah adalah logam yang
berfungsi untuk disipasi/
pelepasan panas. Bagian
atasnya adalah kipas untuk
mendinginkan logam tersebut.
Di bagian logam terdapat
pengait untuk memasang
komponen tersebut ke atas
prosesor di motherboard.



4. Dekatkanlah prosesor di atas
motherboard. Lalu kaitkan
salah satu sisi pengait dengan
nook yang terdapat pada
tempat prosesor di motherboard.



5. Tekanlah dan rentangkan sisi
pengait lainnya dari pendingin
prosesor ke nook satunya di
motherboard hingga pendingin
terpasang kokoh di atas
prosesor.




6. Karena kipas merupakan
komponen elektronik yang
memerlukan energi listrik untuk
menggerakkannya, langkah
terakhir adalah menancapkan
kabel yang ada di kipas pendingin
ke slot yang ada di
motherboard. Slot ini biasanya
terletak dekat dengan posisi
prosesor mengingat panjang
kabel dari kipas pendingin
umumnya tidak terlalu panjang.



6. Memasang Memori
1. Memori yang digunakan di PC
adalah tipe DIMM. Sementara
jenisnya yang lazim dijumpai di
PC adalah SDRAM dan DDR.
Kedua jenis memori tersebut
menggunakan slot yang berbeda.
SDRAM memiliki 168 pin
dan dua takik di bawahnya.
Adapun DDR memiliki 184 pin
dan satu takik di bawahnya.
Sementara DDR2 memiliki 240
pin dan satu takik di bawahnya.
Besar kapasitas memori yang
dimiliki oleh satu keping RAM
biasanya kelipatan dari 128
MB, seperti: 256, 512, 1024
MB, dan seterusnya.

2. Mayoritas prosesor memiliki
slot RAM dengan jumlah lebih
dari satu. Beberapa motherboard
bahkan menyediakan
slot RAM untuk banyak jenis
RAM, misalnya SDRAM atau
DDR. Namun hanya satu jenis
memori bisa dipakai dalam
waktu yang bersamaan.



3. Bukalah pengait slot prosesor
ke arah luar sehingga terlihat
menganga. Ketika slot sudah
menganga menandakan bahwa
slot tersebut siap dimasuki
keping memori.






4. Masukkan memori di slotnya.
Anda perlu memperhatikan
takik di bagian bawah yang
merupakan alat untuk menentukan
orientasi peletakan
memori sehingga tidak terjadi
kesalahan pemasangan.

5. Ketika memasangnya, Anda
perlu sedikit melakukan
penekanan mengingat cara
memasukkan memori tidak
menggunakan teknologi ZIF
seperti prosesor.


6. Tutup kembali pengait slot
memori hingga dapat berfungsi
untuk mencengkram memori di
tempatnya. Takik yang terdapat
di samping slot memori
akan dipegang oleh pengait
dari slot yang bersangkutan.

7. Menyiapkan dan Memasang Hardisk Harddisk
a. Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan
pada permukaan harddisk.
b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.
c. Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
d. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan benar.

8. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard.
a. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan 34-wire. Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire digunakan untuk flopy disk drive (FDD).
b. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi biasanya terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor 1.
c. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada harddisk (kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah pula).

9. Memasang Floppy Disk Drive (FDD).
a. Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk, kecuali untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan harddisk.
b. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.

10. Menyiapkan CD / DVD Drive.
a. Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang diinginkan.
b. Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada posisiMaster.
c. Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan keduanya diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk satunya harus diatur pada posisi Slave.

11. Memasang CD / DVD drive.
a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang digunakan.
b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel depan (jika menggunakan panel depan).

12. Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard.
a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama dengan pemasangan harddisk.
b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada connector yang bertuliskan CD.
c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.

13. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard.
a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.
b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.
c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus (USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar dapat berfungsi dengan normal.
14. Menghubungkan Kabel Daya.
a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan kabel daya dari catu daya ke motherboard, harddisk, FDD dan CDROM.
b. Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector daya yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini.
c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan CD/ DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka hubungkan ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector yang dimiliki.

15. Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar.
a. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran komponenkomponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan speaker.
b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard, mouse, speaker dan lain-lainnya.
c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun monitor.

16. Memeriksa Catu Daya.
a. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan normalnya adalah 220 – 230 Volt. Apabila disediakan switch, maka pindahkan switch ke sumber tegangan yang sesuai.
b. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch) antara 110 atau 220 Volt.

17. PC Saudara Sudah Siap.
a. Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan power Supplynya. Jangan lupa sebelum mengONkan Power Supply tersebut untuk selalu “berdo’a” terlebih dahulu.
b. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber tegangan) yang digunakan untuk mensupply perangkat computer tersebut. Panduan Praktis Merakit dan Menginstall Komputer

19. Menginstall Operating Sistem dan Software-Software yang Diinginkan.
a. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall system operasi yang digunakan dan juga software-software yang diinginkan. Untuk sistem operasi Windows misalnya saudara dapat memakai Windows 98, Windows 2000 Professional, Windows XP atau mungkin Linux.
b. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti Microsoft Office 2003, Open Office, Star Office, Acrobat Reader dan software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
c. Berusahalah untuk menggunakan Software yang resmi (ada licensenya), kecuali kalau memang software tersebut open source.
d. Beberap contoh software yang open source, misalnya knoppix, OpenOffice, StarOffice dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar